Triamedia – Bursa calon Walikota Sukabumi periode 2024-2029 mulai bermunculan. Foto-foto sang calon mulai bermunculan baik di media sosial maupun di media lainnya, seperti billboard dan spanduk di jalanan trotoar Kota Sukabumi.
Ini karena tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 sebentar lagi. atau tinggal hitungan bulan. Muncul beberapa nama yang berhembus akan menjadi bakal calon Wali Kota Sukabumi.
Suasana pun menghangat karena nama-nama mulai bermunculan di polling, baik dari sosok tokoh, ulama, artis hingga wajah lama yang pernah menjadi Wali Kota Sukabumi.
Salah satu yang mencuat adalah nama ulama sepuh Sukabumi KH Fajar Laksana. Pasalnya berdasarkan data yang dilihat dari salah satu polling di website pollingkita.com, namanya berada di urutan kedua teratas yang paling banyak dipilih dengan perolehan 888 suara atau berada di bawah mantan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Hamami dengan 917 suara. Setelah itu diikuti 26 nama lainnya.
Saat dikonfirmasi terkait isu bakal menjadi calon Wali Kota Sukabumi karena pollingnya yang tinggi, dia mengaku hal tersebut di luar sepengetahuannya.
“Mengenai polling yang terjadi sebetulnya saya juga tidak paham, mungkin nama saya dimasukan juga mungkin salah satu yang dikenal, karena bukan nama saya aja jadi banyak tokoh-tokoh di Sukabumi yang masuk ke dalam polling,” katanya, Rabu (20/3/2024).
“Mungkin itu ada lembaga tertentu yang ingin mengetahui mungkin minat keinginan masyarakat terhadap beberapa tokoh itu cukup bagus juga karena ada kaidah ilmiahnya. Tetapi tentu nama-nama yang di polling itu belum tentu berminat mencalonkan. Itu yang harus dipahami juga. Bahwa yang pertama saya tidak pernah ikut campur, saya tidak pernah memasukan nama nama saya, dan saya pun tidak tahu siapa yang memasukan nama saya ke dalam polling,” ujarnya.
Pasca muncul polling tersebut, menurutnya sudah ada beberapa pihak yang berupaya untuk melakukan pendekatan. Akan tetapi dirinya tetap menolak.
“Sudah ada beberapa orang sudah 4 orang yang datang ke saya. Saya jelaskan bahwa saya tidak pernah ada keinginan mencalonkan,” cetusnya.
“Sukabumi kan kecil, tau sebetulnya saya ini bukan orang yang beraktivitas di dunia politik praktis. Saya ini aktivitasnya di dunia pendiidkan, keagamaan, sosial. Saya tidak pernah terjun ke dunia politik praktis dan tidak pernah punya keinginan untuk mencalonkan wali kota itu karena bukan bidang ilmu saya, bukan bidang pekerjaan saya,” ucapnya.
Terkait terdapat sejumlah nama yang dimasukkan ke dalam kandidat Bacalon Wali Kota Sukabumi, dia menduga hal tersebut hanya untuk memancing para tokoh untuk berminat maju di kontestasi politik Pilwalkot Sukabumi.
“Kayaknya pasti begitu. Karena dengan adanya polling itu sebetulnya memancing keminatan. Karena Sukabumi ini orang hebat itu banyak, cuma kan masalahnya orang hebat yang mau mencalonkan itu yang dicari,” tandasnya.
Sebagai informasi, KH Fajar Laksana merupakan salah satu ulama sepuh asli Sukabumi kelahiran 28 November 1969. Dia merupakan pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath, pendiri Museum Prabu Siliwangi, dan pencipta aliran pencak silat Sang Maung Bodas.
Dia pernah berkiprah sebagai Ketua 2 MUI Kota Sukabumi dan Bendahara Lazisnu Kabupaten Sukabumi. Selain sebagai ulama dan profesor, KH Fajar Laksana juga dikenal sebagai tokoh budayawan karena menciptakan kesenian Boles (Bola Lengeun Seneu) atau main bola tangan api, dan Ngagotong Lisung.
Rep = tria 4
Editor = tria 2