Triamedia- Perkuatan struktur rumah (Retrofitting) menjadi salah satu solusi mitigasi dalam mengurangi risiko bencana gempa bumi yang harus diimplementasikan lebih nyata oleh masyarakat luas terutama untuk lokasi wilayah yang merupakan rawan bencana gempa bumi
Hal tersebut dikatakan Heny Akhmad, Program Manager dari Build Change Indonesia pada saat melakukan asessmen dan kunjungan lapangan bersama Tim Build change Indonesia dan Amerika di wilayah program kesiapsiagaan gempa bumi di Kota Sukabumi
Heny menjelaskan, Kondisi saat ini di masyarakat lebih mengutamakan keindahan rumah dari pada memperhatikan aspek keamanan terlebih kerentanan makin meningkat pada pemukiman padat penduduk di perkotaan.
Menurut dia, warga masih banyak yang kurang paham tentang pentingnya rumah aman gempa, serta ketidaktahuan dan pengabaian meningkatkan kerentanan dan potensi bahaya
“Maka dari itu sosialisasi tentang rumah aman gempa ini perlu dilakukan secara masif agar masyarakat mengetahui teknik retropitting agar saat mendirikan bangunan, khususnya rumah, tidak mengabaikan keamanan, apalagi Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah rawan terjadi gempa bumi,” kata Heny
Ia menjelaskan dalam ilmu konstruksi terdapat istilah retrofitting, yaitu metode atau teknik untuk melengkapi bangunan dengan memodifikasi atau merestore dengan menambah bagian struktur sehingga lebih kuat menanggung beban gempa.
Disisi lain Heny menyebutkan, masyarakat saat ini harus mulai diberikan edukasi dan sosialisasi terkait pentingnya aturan terkait Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang dikeluarkan dari pemerintah kepada pemilik sebuah bangunan gedung atau perwakilannya untuk memulai pembangunan, merenovasi, merawat, atau mengubah bangunan gedung tersebut sesuai dengan standarisasi struktur bangunan bagi masyarakat.
“Retrofitting atau penguatan rumah aman gempa yang perlu segera dilakukan. Pemerintah, swasta dan lembaga kemanusiaan perlu berkolaborasi untuk mengurangi risiko kerentanan dan menyelamatkan jiwa dari keruntuhan rumah dan bangunan akibat gempa,”terang Heny
Heny menjelaskan, dalam kaitan mendukung program lanjutan kesiapsiagaan gempa bumi saat ini, pihaknya bermitra dengan Palang Merah Amerika (Amcross) dan PMI untuk untuk berkolaborasi dan memberkan dukungan diantaranya akan menyediakan prototype rumah aman gempa, melatih relawan PMI yang akan dijadikan sebagai Agen Retrofitting, melakukan advokasi terkait building code bersama stakeholder dan saat ini tengah mengembangkan BCtaps sebuah flatform aplikasi yg memudahkan masyarakat untuk melakukan asesmen rumah mandiri dan menghitung kebutuhan untuk melakukan retrofitting