Triamedia – Partai Golkar Kota Sukabumi, Jawa Barat, menggelar rapat konsolidasi bersama pasangan yang diusung untuk maju di Pilwalkot Sukabumi. Partai berlambang pohon Beringin ini ingin pasangan nomor urut 3 ini bisa memenangkan “perang” di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Mochi. Sehingga mesin partai pun dipanaskan terus.
Menurut calon Walikota Sukabumi, Mohamad Muraz, pihaknya mendatangi Kantor DPD Golkar untuk menggelar konsolidasi bersama pengurus, kader, serta simpatisan partai.
“Saya ketemu difasilitasi pak Ketua DPD Golkar H Dado dan Hasen untuk memberikan pengarahan politik terhadap para kader – kader Partai Golkar untuk memenangkan MAJU. Artinya yang kita harapkan sekarang kalau di Pilkada itu kompak dulu jangan berbicara tentang Golkar, Demokrat dan lain,” ujar Calonnya Rabu 02/10/2024.
Saat ini, Partai Golkar dan Partai Demokrat satu kesatuan bagaimana memenangkan MAJU, itu dulu yang harus dilakukan kemudian menyamakan persepsi apa yang harus disampaikan kepada masyarakat.
“Kalau misalnya paslon yang lain ada yang menggunakan istilah menata kebaikan atau merangkul dan sebagainya, ini paslon tiga apa taglinenya logonya. Kalau disebutkan paslon 03 ini kan asli warga kota, saya dengan pak Andri lahir besar sekolah bekerja di Kota Sukabumi. Tentu kami akan lebih mencintai warga kota dan warga Kota Sukabumi, karena itu kita ngomongnya program cinta untuk warga Kota Sukabumi,” jelasnya.
Kata Muraz, seluruhnya 33 program yang dimunculkan di etalasenya ada 3 dan bidang masing masing tiga jadi 33. Misalnya satu bidang kesejahteraan apa yang harus dilakukan dengan program Cinta ini.
“Beras gratis untuk rakyat rutin, kemudian mengembalikan RS Al-Mulk supaya gratis dan menggratiskan puskesmas, puskesmas itu beneran gratis. Kita akan gratiskan,” cetus Muraz.
Selain itu, pendidikan yang berat bagi rakyat sekarang kalau SPP kan sudah bebas, bukan itu, LKS itu belum gratis dan mahal. “Jadi saya sudah hitung. Pemerintah daerah bisa menggratiskan LKS untuk SD dan SMP,” katanya.
Lalu di bidang kesejahteraan, akan berupaya mengembalikan tukin PNS. Informasi yang Ia peroleh atau laporan dari guru asalnya Rp 1,6 juta sekarang tinggal Rp450 ribu. “Ya, Insya Allah kita akan hitung kita kembalikan lagi . Mengembalikannya kapan kita hitung, harus naik dulu APBDnya,”pungkasnya. (tria 2)