Triamedia – Pemerintah Kota Sukabumi, Dinkes Provinsi Jawa Barat, Dinkes Kota Sukabumi beserta orang tua bayi berusia kurang lebih 3 bulan yang meninggal melakukan pertemuan secara tertutup di Balaikota Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis 20 Juni 2024.
Usai mengikuti penyampaian hasil audit dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) secara virtual di Balai Kota Sukabumi, pihak keluarga belum mendapat kejelasan mengenai penyebab meninggalnya bayi laki-laki tersebut.
Pengacara keluarga korban, Muhammad Ikram Ardiansyah Tumiwang mengatakan, dari hasil pertemuan tersebut belum menemukan jawaban pasti mengenai penyebabnya.
“Kami tidak diberikan kejelasan yang mereka sampaikan hanya seputar bahwa vaksin ini tidak terlibat dalam kematian tersebut, tapi tidak bisa dijelaskan juga apakah prosedural bisa yang diberikan kepada anak kami itu yang menjadi penyebab kematiannya sampai saat ini belum ada jawaban,” ujarnya, Kamis 20 Juni 2024.
Saat ini sudah ada sampel vaksin yang diperiksa di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dilakukan uji laboratorium. Di sisi lain, pihak keluarga setuju untuk melakukan autopsi dan laporan ke polisi.
“Keputusan kita rencananya kita akan melakukan LP tetap proseduralnya tetap kita sampai detik ini pun kita tidak dapat kepastian apa penyebab kematiannya bila diundur undur atau dinanti nanti kemungkinan nanti semuanya bisa berubah. Dalam waktu dekat insyaallah kita akan melakukan autopsi dengan pihak-pihak berwajib kita mohon dukungannya,” tuturnya.
Pihak keluarga berharap, dapat mengetahui secara terang-terangan mengenai sebab musabab meninggal dunianya bayi laki-laki berusia 3 bulan tersebut.
“Apa yang kami harapkan itu yang pertama apa sih yang jadi penyebabnya meninggalnya anak Kenzie ini terus apakah ada keterlibatan dengan vaksin yang beredar di kota Sukabumi khususnya karena ini program nasional. Kemudian apakah ada prosedural yang disalahgunakan oleh tenaga kesehatan, kita tidak tahu. Maka dari itu kami minta koordinasi kepada pihak berwajib nanti untuk segera melakukan penyelidikan dengan LP yang kami sampaikan nanti,” jelasnya.
Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan, Pemkot Sukabumi akan mendampingi dan mengawal setiap tahapan investigasi termasuk autopsi.
“Tapi untuk yang keluarga juga ingin kepastian penyebabnya makanya dilakukan autopsi Insyaallah. Proses itu kan saya juga belum tahu mekanismenya gimana mudah mudahan nanti pihak Polres juga sudah menyampaikan mungkin nanti laporan nanti dibantu oleh polres setelah ada nanti di RSUD. Proses pemakaman penggalian dan segala macamnya mungkin nanti bisa dijelaskan tim polres ya,” Tandasnya (tria 4)